Selasa, 07 Mei 2013

Waktu Luang


Oleh Turhan Adib
Guru BK SMAN 1 Karanganyar Demak

Sudah menjadi jargon bahwa tugas pelajar (anak sekolah) adalah belajar dan sebagian besar waktu belajar mereka dilaksanakan di sekolah (meski pengalaman belajar lebih banyak di dapatkan di luar sekolah). Secara esktrim sering dikatakan bahwa kegiatan belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah suatu kewajiban sehingga tingkat kehadiran seorang pelajar selalu di teliti dan dicatat bahkan menjadi salah satu elmen dalam pelaporan secara berkala kepada pihak-pihak terkait. Saking perlunya kehadiran ini sering kali beberapa anak merasa sebagai suatu tekanan (padahal sebagian pelajar yang lain malah menginginkan tambahan pertemuan yang lebih intensif) sehingga tak ayal bila pada saat sekolah mengumumkan ada hari jeda pertemuan (belajar di rumah,) mereka sepontan bersorak sorai menyambutnya.
Hari  jeda pertemuan  yang menurut bahasa mereka “hari libur” adalah hari yang sangat dinantikan, karena dengan datangnya hari jeda mereka merasakan terbebas dari tekanan kehadiran dan juga pertemuan pembelajaran yang mencekam. Hari jeda itu ada yang terjadwal semisal selepas ulangan semester, saat ruangan dipakai untuk penyelenggaraan Ujian Sekolah  dan juga hari libur akhir tahun. Ada pula yang tidak terjadwal karena acara-acara yang insidental semisal ulang tahun hari jadi sekolah dan perayaan hari besar nasional. Yang menjadi pemikiran selanjutnya adalah dipegunakan untuk apa sajakah  hari jeda itu dan bermaknakah hari jeda itu buat mereka? Lewat pemikiran inilah dirasa penting memberikan bimbingan tentang Mengisi Waktu Luang (pada hari-hari jeda)  yang secara langsung diberikan secara klasikal atau lewat pamflet bahkan lebih serius diberikan melalui layanan konseling.
Hari jeda bukanlah hari yang cuma-cuma akan tetapi  hari kehidupan yang mengurangi  jatah usia manusia. Jika hari jeda disia-siakan maka tidak akan datang terulang lagi dan hanya anugerah yang mempertemukan hari jeda beikutnya.
Supaya tidak sia-sia, maka utama sekali menentukan tarjet yang harus didapatkan dalam kurun hari jeda itu. Tarjet  tidak  perlu ketinggian tetapi dalam ukuran wajar yang bisa dicapai seorang pelajar. Secara  abstrak, tarjet itu dapat diformulasikan sebagai suatu kondisi yang menempatkan diri seorang pelajar dalam posisi yang mendapatkan pengalaman baru serta mempertajam kemampuan yang telah dimilikinya.

3 komentar:

  1. cara apa saja yang bisa mengisi waktu luang ???

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pilih dan akukan kegiatan yang intens sehingga bertambah wawasan, keterampilan anda tentang suatu jenis pekerjaan. Misalnya kegiatan bengkel motor, bordir kain, desain grafis dsb.

      Hapus