Rabu, 22 Mei 2013

LETAK KEBAHAGIAAN





"Tempat untuk berbahagia itu ada disini. Waktu untuk berbahagia itu kini. Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia"
                      -- Robert G. Ingersoll

Apakah anda saat ini merasa bahagia? Di mana letak kebahagiaan itu sesungguhnya? Apakah pada moleknya tubuh? ..Jelitanya rupa? Tumpukan harta? ....atau barangkali punya mobil mewah & tingginya jabatan? Jika itu semua sudah didapatkan, apakah bisa memastikan bahwa anda bahagia? Hari ini saya akan mengajak anda untuk melihat, kalau limpahan harta tidak selalu mengantarkan pada kebahagiaan.
Ini kisah nyata. Tahun 1923, para miliuner berkumpul di Hotel Edge Water Beach di Chicago, Amerika Serikat. Saat itu, mereka adalah kumpulan orang-orang yang sangat sukses dengan aktifitas bisnisnya. Namun, tengoklah nasib tragis mereka 25 tahun sesudahnya! Saya akan menyebutnya satu persatu :
=> Charles Schwab, CEO Bethlehem Steel, Perusahaan besi baja ternama waktu itu.
 Dia mengalami kebangkrutan total, hingga harus berhutang untuk membiayai 5 tahun hidupnya sebelum meninggal.

=> Richard Whitney, President New York Stock Exchange.
Pria ini harus menghabiskan sisa hidupnya dipenjara Sing Sing.

=> Jesse Livermore (raja saham "The Great Bear" di Wall Street), Ivar
      Krueger (CEO perusahaan hak cipta),
      Leon Fraser (Chairman of Bank of  International Settlement),
 Ketiganya memilih mati bunuh diri.
=> Howard Hupson, CEO perusahaan gas terbesar di Amerika Utara.
Hupson sakit jiwa dan meninggal di rumah sakit jiwa.

=> Arthur Cutton, pemilik pabrik tepung terbesar di dunia.
Meninggal di negeri orang lain.

=>Albert Fall, anggota kabinet presiden Amerika Serikat.
Meninggal di rumahnya ketika baru saja keluar dari penjara.

Kisah di atas merupakan bukti, bahwa kekayaan yang melimpah bukan jaminan akhir kehidupan yang bahagia.

Kebahagiaan memang menjadi faktor yang begitu didambakan bagi semua orang. Hampir segala tujuan hidup manusia muaranya ada pada kebahagiaan. Kebanyakan orang baru bisa merasakan hidup jika sudah menemukan kebahagiaan. Pertanyaannya, di mana kita bisa mencari kebahagiaan? Apakah di pusat pertokoan? Salon kecantikan yg mahal? Restoran mewah? Di Hawaii? di Paris? atau di mana?

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tidak perlu dicari kemana-mana, karena ia ada di hati setiap manusia.

Carilah kebahagiaan dalam hatimu!
Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!
Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...

Berikut adalah tips yang bisa anda lakukan:

1. Mulailah Berbagi
    Ciptakan suasana bahagia dengan cara berbagi dengan orang lain. Dengan cara berbagi akan menjadikan hidup kita terasa lebih berarti.
2. Bebaskan hati dari rasa benci,
    Bebaskan pikiran dari segala kekhawatiran. Menyimpan rasa benci, marah atau dengki hanya akan membuat hati merasa tidak nyaman dan tersiksa.
3. Murahlah dalam memaafkan
    Jika ada orang yang menyakiti, jangan balik memaki-maki. Mendingan berteriak "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!". Dengan memiliki sikap demikian, hati kita akan menjadi lebih tenang, dan amarah kita bisa hilang. Tidak percaya? Coba saja! Saya sering melakukannya.

4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
    Hidup di dunia ini hanya sementara. Lebih baik anda gunakan setiap waktu dan kesempatan yang ada untuk melakukan hal-hal yang bermakna, untuk diri sendiri, keluarga, dan orang lain.  Dengan cara seperti ini maka kebahagiaan Turhan akan bertambah dan terus bertambah.

5. Dan yang terakhir, anda jangan terlalu banyak berharap pada orang lain, nanti anda akan kecewa.
Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung jawab masing-masing, bukan tanggung jawab teman, keluarga, kekasih, atau orang lain. Lebih baik kita perbanyak harap hanya kepada Yang Maha Kasih dan Kaya. Karena Dia-lah yang menciptakan kita, dan Dia-lah yang menciptakan segala 'rasa', termasuk rasa bahagia yang selalu anda inginkan.

Minggu, 19 Mei 2013

Kemauan, berusaha, berdoa


Sudah saatnya zaman sekarang ini sebagai pemuda-pemudi Indonesia jangan hanya diam  dan menunggu pembagian nasib. Cobalah untuk bergerak mengubah nasib dengan cita-cita atau impian masa depan yang optimistik. Ada tiga kata kata kunci yang bisa dipegangh, yaitu kemauan, berusaha, berdoa. Mengapa saya mengatakan itu? Saya akan jelaskan dengan kisah yang saya alami.

Berawal pada saat saya mulai duduk di bangku kelas XII SMA, saat itu saya berpikir setelah lulus SMA apa yang harus saya lakukan. Apakah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi atau kuliah atau kah saya harus bekerja karena keterbatasan biaya pendidikan untuk jenjang kuliah itu? Dalam hati saya bertekad untuk melanjutkan kuliah. Di sinilah muncul yang saya maksud dengan KEMAUAN. Saya terus mencari-cari informasi melalui fasilitas internet, saya men-download biaya-biaya studi S1 di berbagai universitas negeri dan swasta yang diperkirakan akan dikeluarkan orang tua saya untuk pendidikan saya.

Dalam hati kecil saya bertanya “Akankah angka-angka tersebut dapat dipenuhi oleh orang tua saya jika suatu saat nanti saya masuk ke salah satu perguruan tinggi tersebut? Karena angka-angka tersebut akan menghabiskan gaji ayah lebih kurang empat bulanan lamanya”. Setelah melihat dan mencetak biaya-biaya tersebut, saya langsung memberikannya kepada orangtua saya agar mereka bisa memberikan pendapatnya bagaimana seharusnya saya setelah lulus nanti. Saya takut membebani mereka dengan biaya-biaya itu, tapi ternyata yang diucapkan orangtua saya adalah “Sekarang persiapkan diri kamu untuk lulus dengan nilai ujian akhir nasional (UN) yang baik, setelah itu baru kamu siapkan diri kamu untuk masuk kuliah. Kami, sebagai orangtua akan berusaha semaksimal mungkin menghantarkan anak-anaknya untuk menggapai cita-cita kalian”. Dari ucapan yang memiliki makna mendalam itulah timbul dalam hati saya tekad dan kemauan bulat untuk melanjutkan pendidikan (kuliah). Biaya tampaknya bukan lagi penghalang utama untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Saya bertekad, akan terus belajar giat agar lulus dengan nilai UN yang baik, sambil mencari-cari informasi lowongan kerja agar saya juga bisa menabung untuk biaya kuliah saya kelak.


Sebagai langkah awal dari hasil kemauan, usaha, dan tekad saya, Alhamdulilah, Allah SWT memberikan kesempatan untuk saya masuk nominasi siswa yang dapat mengikuti Jalur Undangan PTN dengan menggunakan nilai rapor semester 5 (kelas XII semester 1). Rasa optimis dalam hati saya muncul karena saya ingin sekali memiliki “Yellow Jacket” Universitas Indonesia. Saya terus berdoa dan berharap agar bisa lolos seleksi Jalur Undangan PTN ini. Sambil menuggu pengumuman Jalur Undangan PTN, UN pun telah usai dan sekolah saya pun dinyatakan “Lulus 100%". Alhamdulilah, saya lulus dengan nilai UN rata-rata 8,2. Rasa optimistis ingin kuliah itu pun semakin bulat dalam hati.

Terus berusaha meski kecewa
Akhirnya tiba juga pengumuman Jalur Undangan PTN, saya dinyatakan “belum berhasil”. Tentu saja, muncul rasa kecewa, bahkan sempat menurun rasa percaya diri saya. Namun, besarnya keinginan, kemauan, dan optimisme untuk kuliah mengalahkan pesimisme itu. Saya terus berkata “berusaha” mengikuti semua tes-tes masuk PTN/PTS. Namun, pada akhirnya semua hasil yang keluar di pengumuman melalui internet itu bertuliskan “maaf anda belum berhasil”. Kecewa? Tentu saja kecewa berat! Tapi, saya berpikir mungkin ini bukan yang terbaik buat saya saat ini. Masih banyak jalan yang lebih baik lagi buat saya yang Allah SWT akan berikan. Untuk itu, saya harus tetap berusaha lebih maksimal serta berdoa. Selalu saya berpikir seperti itu bila saya kecewa dengan hasil yang sama.

Tes masuk PTN terakhir yang saya ikuti adalah SPMB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saya berdoa dan berharap kembali kepada Allah agar tes ini berhasil saya lalui dengan hasil yang terbaik. Alhamdulilah doa dan harapan saya dikabulkan Allah SWT, saya lolos seleksi di SPMB UIN Jakarta. Optimisme dan kemauan saya kembali membesar dan menguat untuk melanjutkan jenjang pendidikan pada Program Studi (Prodi) Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Setelah melakukan pendaftaran ulang dan lain sebagianya sebagai persyaratan administrasi menjadi mahasiswa baru UIN Jakarta, saya berpikir kembali mengenai biaya yang akan dikeluarkan orangtua saya untuk membiayai studi semester pertama pada prodi tersebut. Kekuatan terbesar saya untuk meyakinkan bahwa saya bisa melanjutkan studi ini adalah ucapan orangtua saya, “Berprestasilah dengan memanfaatkan apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita, berdoalah untuk meminta sebagian dari kekayaan yang Allah SWT miliki, berserah dirilah atas apa yang terjadi bila memang kita sudah benar-benar berusaha dan berdoa”. Itu adalah perkataan orangtua saya yang akan selalu menguatkan langkah saya mengapai impian. 

Saya sangat bersyukur memiliki kedua orangtua yang sangat mendukung apa pun yang saya lakukan dengan memberikan nasihat-nasihatnya. Saya ingin memberikan masukkan juga kepada seluruh orang tua, berikanlah kasih sayang dan perhatian yang tulus kepada anak-anaknya serta bicaralah dari hati ke hati kepada anak-anaknya. Insya Allah, tidak akan ada anak pembangkang atau durhaka terhadap orangtuanya, karena orangtua adalah cermin dalam pembentukkan watak dan sikap putra dan putrinya.

Lulus seleksi calon penerima beasiswa
Rasa syukur semakin tinggi karena doa saya dan orangtua saya dikabulkan Allah. Suatu hari, ayah membantu seorang sahabatnya yang berupaya mencari bantuan biaya pendidikan (beasiswa). Penjelasan Bapak DR. AB Susanto (Koordinator Beasiswa Unggulan, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional) memicu semangatnya untuk mendorong saya untuk meraih prestasi di sekolah (SMAN 1 Jakarta). Kemudian, saya buktikan melalui hasil UAN saya yang rata-rta 8,2. Prestasi ini kemudian saya lengkapi dengan lulusnya saya masuk UIN Jakarta. Dengan berbekal berkas prestasi itu lah orang tua saya memberanikan diri untuk mendaftarkan saya sebagai calon penerima Beasiswa Unggulan tersebut. Syukur Alahamdulillah, suatu hari saya menerima pesan singkat (SMS) dari Mbak Lianda yang menyebutkan saya lulus dalam seleksi calon penerima Beasiswa Unggulan. Dengan bantuan biaya pendidikan ini, saya akan terus berusaha untuk mempertahankan nilai indeks prestasi di atas 3. Yang sangat memicu semangat saya adalah program ini akan terus saya nikmati hingga program pascasarjana apabila saya mampu terus mempertahankan prestasi. Untuk itu, saya berharap Program Beasiswa Unggulan akan menjadi sahabat paling setia dalam meraih cita-cita saya. Tiada kata yang pantas saya sampaikan kecuali ucapan terima kasih nan tak terhingga kepada Program Beasiswa Unggulan, Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, dan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.

Tiga kata bertuah: kemauan, berusaha, berdoa
Dari pengalaman di atas, saya semakin yakin atas tiga kata bertuah yang saya jadikan semangat dalam meraih cita-cita: Kemauan, Berusaha, dan Berdoa meminta yang terbaik untuk kita. Pepatah mengatakan “There is a will there is away”, dimana ada kemauan disitu pasti ada jalan. Jadi saya berpesan kepada seluruh kawan-kawan, sahabat-sahabat, dan pemuda-pemudi penerus bangsa Indonesia, jangan takut mencoba memulai sesuatu yang baik kalau memang itu adalah cita-cita dan masa depan kita. Andalkan saja otak, pikiran dan kreatifitas kita. Jangan hanya mengandalkan emosi dan nasib ketika gagal. Marilah kita bangkit lagi, ubah nasib kita ke arah yang lebih baik. Banyak cara untuk menyelesaikan pendidikan tanpa memikirkan biaya dengan menggunakan KEMAUAN dan OTAK yang telah Allah SWT berikan gratis kepada kita. Sekarang tinggal kitanya saja yang memanfaatkan sebaik mungkin pemberian dari Allah SWT.
Muthia Fariza (
Republika)

Rabu, 15 Mei 2013

Mengasah otak




Otak sebagai salah satu bagian dari tubuh sama seperti organ-organ yang lain. Bahkan dalam sturktur tubuh, otak memegang peran sangat penting. Setiap gerak kehidupan, otak menjadi inspirator, pengolah dan perekam pesan yang dahsyat. Mengingat pentingnya, maka perlu juga secara berkala otak diasah dan dilatih supaya tidak mengkerut atau berkurang kemampuannya.
  
Para ilmuwan dari University of California, Berkeley AS, pernah melakukan penelitian pada otak tikus. Melallui sejumlah peralakuan, mereka mendapatkan kesimpulan bahwa otak tikus tumbuh sebesar 4 persen saat mereka dipaksa menjalankan tugas mental setiap hari. Misalnya tikus itu ditugaskan mencari jalan keluar dari lorong yang berliku, memanjat tangga, dan bersosialisasi dengan tikus lain. Nah, otak tikus saja bisa dilatih untuk tumbuh, apalagi otak manusia. Makin dilatih, otak kita pasti kian tajam.

Kehilangan daya ingat dalam jumlah tertentu pada usia berapa pun adalah wajar, sama seperti terjadinya perubahan pada organ tubuh lain. Yang penting jangan malas dan rajin melatih otak kita agar daya ingat tetap kuat sepanjang masa.

Ini caranya:

1. Latih kemampuan mengamati.
Perhatikan lingkungan sekitar. Rekam dalam pikiran apa yang anda lihat, mulai dari yang paling sederhana dan diteruskan dengan observasi yang lebih rumit.

2. Asah indra.
Asah indera ini dengan melatih membedakan rasa makanan yang disukai dan yang tidak. Unsur apa yang kurang dari makanan itu. Bisa juga dilatih dengan menyadari bau atau aroma yang muncul, bunyi-bunyian yang ada di jalan atau mungkin rasa panas dan dinginnya hawa/udara di sekitar Anda.

3. Hafalkan nama teman-teman dan pasangkan nomor teleponnya.
Ada berapa yang bisa diingat dan latihkan supaya bisa mengingat lebih banyak.

4. Pelajari sesuatu yang baru.
Banyak membaca dan berkenalan dengan hal-hal lain yang mungkin bukan bidang anda, bisa bahasa asing, pengetahuan tentang komputer, mesin dan lain-lain.

5. Gunakan tangan supaya mengikuti petunjuk otak.
Misalnya bermain gitar, mengetik tanpa melihat tuts, mengerjakan prakarya dari kayu atau plastik lilin, au berlatih menulis halus, atau menorehkan kuas.

6. Tekuni hobi.
Gunakan kesempatan sebanyak-banyaknya  untuk mengembangkan hobi anda.

7. Pelajari dan hafalkan tanggal-tanggal penting,
Menyangkut anggota keluarga, teman, atau perayaan tertentu.

8. Hafalkan sesuatu yang Anda sukai.
Bisa jadi itu puisi, lagu, kalimat  bijak dari sebuah buku atau kata-kata seseorang. Sebisa mungkin usahakan agar kalimat yang digunakan adalah bahasa asing.

9. Latihan menghafal urutan angka berderet panjang,
Misalnya 32145687390282930498. Ini adalah bentuk latihan memperbaiki daya ingat jangka pendek. Lakukan dengan mengelompokkan atau memecah bilangan itu menjadi beberapa bagian, misalnya 3214568 kemudian 7390282 dan terakhir 930498.

10. Ingat perjalanan pribadi.
Apa yang sedang Anda kerjakan satu jam lalu, minggu lalu pada hari Rabu pukul 10.00. Bersama siapa, di mana, dan seterusnya.

11. Ingat dan teliti ulang pengeluaran harian.
Apa yang Anda beli kemarin? Berapa uang yang ada dalam dompet Anda sekarang? Kapan Anda terakhir mengambil uang tunai, dan seterusnya.

Latihan-latihan ini akan memungkinkan sel otak tetap aktif dan jaringan penghubung antar sel otak semakin rapat. Kegiatan mental yang menantang meningkatkan jumlah sirkuit aktif atau sinapsis dalam otak. Semakin banyak sirkuit, semakin banyak asosiasi, makin besar pula kemampuan mengingat.

Manfaat Aktifasi Otak

Manfaat aktivasi otak sangat banyak. kami sebutkan di bawah ini hanya beberapa manfaat utama yang sudah pasti bisa dirasakan. Dengan aktifnya otak, kualitas hidup anda secara keseluruhan menjadi lebih baik.
1.      Mengaktifkan dan memaksimalkan fungsi otak secara keseluruhan.
2.      Sinkronisasi otak kiri dan otak kanan.
3.      Mengasah kemampuan otak kanan dan otak kiri secara seimbang.
4.      Meningkatkan konsentrasi.
5.      Memperkuat daya ingat dan mencegah kepikunan dini.
6.      Menjadi lebih kreatif dalam mencari ide atau memecahkan masalah.
7.      Memunculkan semangat, motivasi dan meningkatkan energi.
8.      Efisiensi energi (Membuat Anda tidak cepat lelah).
9.      Meningkatkan daya tangkap (kemampuan memahami).
10.  Mempertajam kemampuan berpikir analitis.
11.  Merangsang kecerdasan emosional (EQ).
12.  Meningkatkan kecerdasan spiritual (SQ).
13.  Meningkatkan kemampuan relaksasi.
14.  Membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas.
15.  Menjaga keseimbangan hormon agar Anda lebih sehat.
16.  Emosi lebih stabil dan terkendali.
17.  Mengatasi sakit kepala dan migrain.
18.  Menghilangkan stress dan agar Anda tidak mudah stress.
19.  Membantu mengatasi kesulitan belajar bahasa.
20.  Menunda penuaan otak.
(Disarikan dari Aktifasi Otak)











Selasa, 07 Mei 2013

MUDAH LUPA, INILAH PENYEBABNYA



JAKARTA, KOMPAS.com — Pernahkah Anda lupa? Misalnya lupa membawa dompet atau lupa tempat menyimpan telepon seluler, lupa mengunci pintu rumah atau lupa mematikan kompor? Jika Ada pernah mengalaminya, jangan cemas dulu. Penyakit lupa merupakan hal wajar.
Untuk Anda ketahui, susunan otak kita terdiri dari dua unsur sel. Yang pertama adalah sel neuron. Sel yang biasa juga disebut sebagai sel saraf ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi. Sel saraf ini juga mengantar informasi-informasi dari dan ke tubuh kita. Sel saraf inilah yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa, dan kesadaran kita. Jumlahnya mencapai ratusan juta sel. Sementara unsur sel yang kedua adalah glia. Sel yang juga dinamai sel schwann ini bertugas membuat selubung lemak untuk melindungi saraf. Sel glia juga bertugas memberi asupan nutrisi ke saraf. 

Terkadang informasi-informasi tersimpan dalam saraf yang sama. Akibatnya, informasi itu saling bertumpuk atau informasi yang masuk terdahulu tertutupi oleh informasi baru. Kenyataan itu yang disebut dengan lupa atau tidak ingat. "Tak peduli saat sehat atau sakit, lupa bisa terjadi kapan saja," terang Rocsky Situmeang, dokter spesialis saraf Siloam Hospital Karawaci, Tangerang. Rocsky menjelaskan, secara umum, proses lupa bisa terjadi karena beberapa hal. Lupa bisa terjadi karena kegagalan pada proses pengodean suatu informasi. Misalnya Anda kehilangan dompet karena lupa di mana menaruhnya. Hal ini bisa terjadi karena saat meletakkan dompet itu pikiran Anda sedang tidak terfokus. "Pikiran sedang mengembara ke hal yang lain," terang Mulyadi Tedjapranata, Direktur Medizone Clinic, Jakarta. Jadi, saat Anda memasuki proses mengingat, saraf Anda tidak bisa memberikan informasi letak dompet itu. Justru yang muncul adalah informasi yang Anda pikirkan saat meletakkan dompet tadi. Pada tahap ini, yang terjadi adalah proses mengingat berlangsung secara benar, tetapi informasi yang masuk salah. 

Lupa juga bisa terjadi karena informasi yang masuk ke saraf terlalu banyak. Contohnya saat belajar. Biasanya orang juga melakukan kegiatan lain, seperti ngemil atau mendengarkan musik. "Konsentrasi akan terganggu karena informasi yang masuk cukup banyak dalam waktu bersamaan," jelas Rocsky. Ilmu yang sedang Anda pelajari masuk bersamaan dengan teks lagu yang sedang Anda dengarkan. Lalu saat mengingat, informasi yang keluar bisa saja bukan soal pelajaran, tetapi teks lagunya.

Penyebab lupa yang lain adalah kegagalan fungsi otak. Otak tidak bisa menampung atau mengeluarkan informasi karena sel otak mengalami gangguan. Penyakit yang menyerang saraf biasanya mengakibatkan penurunan fungsi mengingat. Penurunan daya ingat ini biasa disebut demensia. Menurut Mulyadi, penyakit demensia ini cukup berbahaya. Sebab, jika tak diatasi, bukan cuma fungsi mengingatnya yang turun, tetapi juga mental. "Akibatnya, tidak hanya dirinya sendiri yang akan merasakan, tetapi secara sosial ia juga akan terpengaruh," ujarnya. (Adi Wikanto)

MENJADI SISWA BERPRESTASI



Menjadi siswa berprestasi
adalah impian setiap anak usia sekolah. Menonjol di antara siswa siswi lainnya, dikirim ke kompetisi maupun lomba untuk mewakili sekolah, mendapat peringkat, piala, medali, tentu akan membuat bangga dan akan terkenang hingga kapan pun.

Prestasi ini bahkan akan sangat membantu memperoleh kehidupan yang baik di masa mendatang. Namun seiring itu, tanggung jawab siswa berprestasi pun tidak kalah besarnya.

Prestasi
Prestasi bukan hanya di bidang akademik saja, seperti jago matematika dan bahasa Inggris. Tapi juga bidang non-akademik seperti basket, renang, piano, maupun menari. Berprestasi di bidang olahraga dan kesenian juga membanggakan, lho. Kompetisi antar sekolah di bidang ini pun sering diselenggarakan. Jadi seseorang tetap bisa membawa dan mengharumkan nama sekolah dan prospek untuk masa depanmu pun cukup menjanjikan jika kamu memang menguasainya.

Kiat Menjadi Siswa Berprestasi
Untuk menjadi siswa berprestasi, sebenarnya gampang-gampang susah. Yang harus dilakukannya mudah, namun karena diperlukan konsistensi dan kedisiplinan, maka akan menjadi sulit untuk sebagian orang.
  • Memiliki jadwal belajar atau latihan yang lebih dari siswa biasa

    Buatlah dulu target apa yang ingin dicapai di masa mendatang, misalnya saat kelulusan ingin mendapat nilai sembilan semua untuk setiap pelajaran. Hitunglah mundur kapan ujian tersebut akan dilaksanakan.

    Perhatikan juga bahwa yang diujikan saat kelulusan bukan hanya pelajaran di kelas terakhir saja, namun dari materi pertama sejak kamu diterima di sekolah itu. Sehingga Anda harus memasukkan juga di dalam jadwal, kapan mengulang pelajaran-pelajaran sejak kelas I dan seterusnya, juga kapan harus mulai latihan soal-soal ujian.


    Bagi Anda yang lebih berminat di bidang non-akademik, misalnya olahraga dan musik atau kesenian lainnya, masukkan juga latihan dalam jadwal kegiatan sehari-hari.


    Baik itu belajar maupun latihan, waktu pagi hari sebelum mulai aktivitas rutin adalah waktu yang paling baik. Pikiran masih segar belum menemui masalah, udara pun masih bersih dan sejuk. Yang penting jangan sampai membuat terlambat ke sekolah.


    Dan ingat, tujuan Anda adalah untuk berprestasi, menonjol dari siswa lainnya, jadi jadwal belajar dan latihan harus lebih ketat dibanding mereka. Dan disiplinlah dalam menjalaninya.
  • Cukup istirahat

    Mematuhi jadwal ketat yang Anda buat untuk mencapai target yang lebih tinggi dari siswa lainnya membutuhkan energi yang cukup. Hindari tidur hingga larut malam apalagi untuk sesuatu yang tidak perlu. Suasana pagi hari yang dibutuhkan untuk konsentrasi belajar dan latihan hanya bisa didapatkan jika bangun pagi dengan tidur yang cukup.
  • Jujur
Prestasi yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur tidak akan bisa bertahan lama। Jadilah siswa berprestasi yang jujur dan sportif dalam mencapainya। Anda pun akan lebih bangga jika mendapatkannya dengan hasil keringat sendiri tanpa perlu bantuan perbuatan curang।
Ilmu yang dimiliki menjadi berharga setelah dibagikan ke orang lain. Setelah berprestasi, bagikanlah ilmu dan kiat-kiat menjadi siswa berprestasi ke teman-teman yang lain. Dengan demikian mereka akan terus mendukung dan membantu menjadi lebih baik.

VITAMIN MEMPERTAJAM DAYA INGAT




Kompas.com - Lupa atau tidak ingat adalah sebuah kondisi yang hampir pernah dialami semua orang. Misalnya, saat menaruh handphone, kunci atau kacamata. Mungkin Anda menganggap hal ini sebagai suatu yang wajar. Tapi Anda perlu tahu bahwa "lupa" merupakan salah satu ciri yang menandakan berkurangnya kemampuan otak untuk mengolah memori.

Bagaimana mencegahnya? Cukup sederhana, yakni dengan mengonsumsi beberapa bentuk vitamin seperti yang disebutkan di bawah ini. Berikut adalah tujuh vitamin yang dapat membantu menyembuhkan sekaligus meningkatkan daya ingat Anda:

1. Vitamin E


Penelitian telah menunjukkan bahwa sifat antioksidan vitamin E dapat membantu melindungi sel-sel saraf di otak dari kerusakan. Ada juga bukti yang menunjukkan bahwa vitamin E dapat menjaga sel-sel saraf di otak dari kematian pasca serangan stroke. Vitamin E juga dipercaya membantu meningkatkan fungsi memori pada lansia. Tetapi sebelum mengonsumsi vitamin ini ada baiknya untuk melakukan konsultasi dengan dokter. Karena dosis tinggi vitamin E dapat mengganggu kerja dari obat untuk pembekuan darah.

2. Vitamin B6


Selain menjaga berbagai fungsi tubuh, vitamin B6 telah terbukti mampu meningkatkan daya ingat, disamping juga mendukung kesehatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa asupan harian vitamin B6 dapat membantu meningkatkan memori dari waktu ke waktu, dan kemampuan otak dalam memproses informasi pada tingkat yang lebih cepat. Anda bisa mendapatkan sumber alami vitamin B6 dari ikan tuna, telur, wortel dan sayuran.

3. Vitamin B12


Penelitian telah menunjukkan bahwa vitamin B12 dapat menjaga kadar darah homocysteine pada tingkat yang sehat. Homosistein adalah senyawa asam amino penting yang dibutuhkan oleh otak manusia. Jika asam amino tidak dikelola dengan baik maka akan berpengaruh pada penurunan fungsi otak. Vitamin ini juga memiliki kemampuan untuk memperbaiki serat saraf otak. Daging sapi, hati, kerang dan ikan mengandung sejumlah besar vitamin B12.

4. Vitamin B9


Asam folat, juga dikenal sebagai vitamin B9 dapat membantu dalam produksi sel darah merah, yang memungkinkan seseorang untuk mendapatkan suplai oksigen ke otak lebih banyak. Vitamin ini juga telah terbukti dapat mengurangi risiko hilangnya memori yang berhubungan dengan proses penuaan. Sumber alami vitamin B9 bisa Anda dapatkan dari makan makanan yang terbuat dari biji-bijian, atau minum jus yang terbuat dari buah jeruk atau tomat.

5. Vitamin C


Sifat antioksidan vitamin C sangat bermanfaat untuk menjaga kesehatan memori Anda tetap terjaga. Sebuah penelitian terbaru telah menemukan korelasi antara masalah memori dan bayi yang menderita kekurangan vitamin C. Studi lain menemukan vitamin C memiliki sifat protektif terhadap masalah memori dan hilangnya kewaspadaan mental. Buah dan sayuran merupakan sumber yang sangat baik untuk vitamin C, terutama jeruk dan stroberi.

6. Vitamin D


Tubuh yang kekurangan vitamin D telah terbukti mengganggu kemampuan otak dalam merencanakan dan memproses memori. Riset menunjukkan bahwa tingkat penurunan vitamin D pada orang tua telah dikaitkan dengan hilangnya memori akibat proses penuaan. Anda dapat memenuhi kebutuhan vitamin D dari makarel, tuna dan makanan lain yang diperkaya dengan vitamin D.

7. Vitamin B3


Para ahli terlah menemukan bentuk tertentu dari vitamin B3 yakni Nikotinamida, yang diyakini mampu mengurangi gejala penyakit Alzheimer. Mengingat temuan ini baru diuji coba pada tikus, diperlukan pengujian klinis lebih lanjut untuk menentukan efek dari vitamin B3 pada manusia. Selain mengurangi risiko dan efek dari penyakit Alzheimer, vitamin B3 juga mengurangi risiko penyakit jantung dan menurunkan kolesterol LDL. Tuna, ayam, kalkun, salmon dan asparagus menyediakan sumber penting dari vitamin B3.

Waktu Luang


Oleh Turhan Adib
Guru BK SMAN 1 Karanganyar Demak

Sudah menjadi jargon bahwa tugas pelajar (anak sekolah) adalah belajar dan sebagian besar waktu belajar mereka dilaksanakan di sekolah (meski pengalaman belajar lebih banyak di dapatkan di luar sekolah). Secara esktrim sering dikatakan bahwa kegiatan belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah suatu kewajiban sehingga tingkat kehadiran seorang pelajar selalu di teliti dan dicatat bahkan menjadi salah satu elmen dalam pelaporan secara berkala kepada pihak-pihak terkait. Saking perlunya kehadiran ini sering kali beberapa anak merasa sebagai suatu tekanan (padahal sebagian pelajar yang lain malah menginginkan tambahan pertemuan yang lebih intensif) sehingga tak ayal bila pada saat sekolah mengumumkan ada hari jeda pertemuan (belajar di rumah,) mereka sepontan bersorak sorai menyambutnya.
Hari  jeda pertemuan  yang menurut bahasa mereka “hari libur” adalah hari yang sangat dinantikan, karena dengan datangnya hari jeda mereka merasakan terbebas dari tekanan kehadiran dan juga pertemuan pembelajaran yang mencekam. Hari jeda itu ada yang terjadwal semisal selepas ulangan semester, saat ruangan dipakai untuk penyelenggaraan Ujian Sekolah  dan juga hari libur akhir tahun. Ada pula yang tidak terjadwal karena acara-acara yang insidental semisal ulang tahun hari jadi sekolah dan perayaan hari besar nasional. Yang menjadi pemikiran selanjutnya adalah dipegunakan untuk apa sajakah  hari jeda itu dan bermaknakah hari jeda itu buat mereka? Lewat pemikiran inilah dirasa penting memberikan bimbingan tentang Mengisi Waktu Luang (pada hari-hari jeda)  yang secara langsung diberikan secara klasikal atau lewat pamflet bahkan lebih serius diberikan melalui layanan konseling.
Hari jeda bukanlah hari yang cuma-cuma akan tetapi  hari kehidupan yang mengurangi  jatah usia manusia. Jika hari jeda disia-siakan maka tidak akan datang terulang lagi dan hanya anugerah yang mempertemukan hari jeda beikutnya.
Supaya tidak sia-sia, maka utama sekali menentukan tarjet yang harus didapatkan dalam kurun hari jeda itu. Tarjet  tidak  perlu ketinggian tetapi dalam ukuran wajar yang bisa dicapai seorang pelajar. Secara  abstrak, tarjet itu dapat diformulasikan sebagai suatu kondisi yang menempatkan diri seorang pelajar dalam posisi yang mendapatkan pengalaman baru serta mempertajam kemampuan yang telah dimilikinya.